Total Tayangan Halaman

Kamis, 27 Januari 2011

Jika Gunung Ini Meletus, 2/3 Amerika Hancur

Jika Gunung Ini Meletus, 2/3 Amerika Hancur
Gunung Yellowstone menunjukkan tanda-tanda peningkatan aktivitas sejak tahun 2004 lalu.
Selasa, 25 Januari 2011, 12:00 WIB
Elin Yunita Kristanti

VIVAnews -- Taman Nasional Yellowstone di negara bagian Wyoming, Montana, dan Idaho, Amerika Serikat berada tepat di bawah puncak salah satu gunung api terbesar di dunia, Yellowstone. Sebuah supervulkano atau gunung api super.

Para ahli mengkhawatirkan, gunung yang masih aktif ini bakal meletus. Apalagi, kaldera Yellowstone menunjukkan tanda-tanda peningkatan aktivitas sejak tahun 2004 lalu.

Apa yang terjadi jika Yellowstone meletus? Jawabannya, tragedi. Kekuatan erupsinya diperkirakan ribuan kali lebih kuat dari letusan gunung St Helena pada tahun 1980.

Yellowstone akan memuntahkan lava ke langit, sementara abunya yang panas akan mematikan tanaman dan mengubur wilayah sekitarnya hingga radius 1.000 mil atau lebih dari 1.600 kilometer.

Tak hanya itu, dua per tiga wilayah Amerika Serikat bisa jadi tak bisa dihuni karena udara beracun yang berhembus dari kaldera. Ribuan penerbangan terpaksa dibatalkan, jutaan orang menjadi pengungsi.

Ini adalah mimpi buruk yang diprediksi para ilmuwan, jika Yellowstone kembali meletus untuk kali pertamanya dalam 600.000 tahun. Berita buruknya, ini mungkin terjadi di masa depan.

Penelitian menunjukkan, kaldera Yellowstone telah meletus tiga kali dalam kurun waktu 2,1 juta tahun.

Kekhawatiran para ahli bukannya tanpa dasar. Peningkatan terekam sejak tujuh tahun lalu. Juga, dalam tiga tahun terakhir, lantai gunung naik tiga inchi per tahun. Ini tingkat peningkatan tercepat sejak pencatatan yang dimulai tahun 1923.

Namun, kurangnya data tak memungkinkan para ilmuwan memprediksi kapan gunung super itu bakal meletus.

Ahli vulkanologi dari University of Utah, Bob Smith mengatakan, pengangkatan itu luar biasa karena meliputi wilayah yang cukup luas.

Awalnya, tambah dia, para ilmuwan khawatir peningkatan itu bisa mengarah ke letusan. Untungnya, "kami melihat magma berada di kedalaman sepuluh kilometer, kami tidak begitu khawatir," kata dia, seperti dimuat Daily Mail, Selasa 25 Januari 2011.

Lain halnya jika magma berada di kedalaman dua atau tiga kilometer, para ahli bakal panik.

Sementara, Robert B. Smith, profesor geofisika di University of Utah, mengatakan, ruang magma gunung super itu terisi batu yang mencair.

"Tapi kita tidak tahu berapa lama proses ini berlangsung sebelum akhirnya terjadi letusan, atau sebaliknya aliran batu cair berhenti dan kaldera kembali rata."

Para ilmuwan yang memantau Yellowstone percaya, ruang penyimpanan magma atau reservoir yang membengkak di kedalaman enam mil di bawah tanah mungkin menyebabkan pengangkatan itu.

Para ilmuwan juga mengamati gumpalan seperti kue panekuk yang terbentuk dari batuan cair seukuran kota Los Angeles di lokasi itu.

Karena kondisinya yang ekstrem, sulit bagi ilmuwan untuk menentukan apa sebenarnya yang sedang terjadi di bawah Yellowstone.

Kaldera Yellowstone

• VIVAnews

Rabu, 12 Januari 2011

INFO UN 2011

1. UN MULAI TANGGAL 18 APRIL S/D 21 APRIL 2011
2. PENGUMUMAN 16 MEI 2011
3. NILAI GABUNGAN = 0,6 x UN + 0,4 x NS ≥ 4,00
4. RATA-RATA NILAI GABUNGAN SELURUH MAPEL UN ≥ 5,50
5. NS = 0,4 (RATA-RATA RAPOR SEMESTER 3, 4, 5) + 0,6 x US
6. US BERUPA NILAI PRAKTIK, UAS SEMESTER 6 ATAU UH SEMESTER 6
7. SEKOLAH MENGIRIM NS KE PUSAT UNTUK DIOLAH BERSAMA UN SEHINGGA PENENTUAN LULUS / TIDAK LULUS TETAP DARI PUSAT
8. UJIAN PAI BUKAN BAGIAN UN

BINTEK KTSP 2011


Dalam upaya meningkatkan kualitas guru, SMA negeri 1 slogohimo mengadakan program Bintek KTSP. Acara yang mengambil tema “Pemberdayaan Sumber Daya Manusia dan Prosedur Evaluasi Kegiatan Mengajar “ ini , digelar di ruang Laboratorium bahasa pada hari Rabu, 11 Januari 2011. Acara dihadiri oleh 40-an orang guru SMA Negeri 1 Slogohimo.
Dalam sambutanya kepala SMA Negeri 1 Slogohimo, Dra. Yuli Bangun Nursanti, M.Pd, mengatakan kegiatan ini diadakan untuk menambah wawasan guru di lingkungan SMA Negeri 1 Slogohimo. Diharapkan dengan bertambahnya pengetahuan guru maka kualitas pendidikan di SMA Negeri 1 Slogohimo akan meningkat.
Bertindak sebagai narasumber dalam acara tersebut, Drs. Setyawan, M.Pd., pengawas SLTP/SLTA Kabupaten Wonogiri yang memaparkan tentang perlunya pemberdayaan guru SMA Negeri 1 Slogohimo menjadi guru yang unggul dan berdaya saing. Dikatakannya juga, dengan adanya sertifikasi guru diharapkan benar-benar menjadikan guru professional dalam menjalankan bidang tugasnya.
Sedangkan narasumber ke dua, Drs. Sunarno, M.Pd, Fasilitator Nasional yang sekaligus juga kepala SMA Negeri 1 Karanggede, Boyolali memaparkan berbagai hal tentang bagaimana melakukan evaluasi yang benar. Sunarno memaparkan materi dengan memberikan joke-joke segar sehingga acara yang berlangsung hingga 5 jam tersebut mampu menarik minat peserta yang hadir.
Dikatakannya, selama ini guru sering melakukan kesalahan dalam melakukan evaluasi. Bahkan dalam beberapa kasus ditemukan guru yang tidak pernah mengadakan evaluasi berupa ulangan harian.
“ Hal ini tidak hanya terjadi di sekolah ndeso, tetapi bahkan sekolah yang berstatus RSBI pun masih banyak dijumpai guru yang tidak mengerti bagaimana mengevaluasi siswanya. Masih banyak sekolah berstatus RSBI yang kualitasnya setara dengan sekolah regular”.
Lebih lanjut Sunarno mengatakan permasalahan evaluasi menjadi sangat vital karena akan menentukan nasib lulusan, terlebih dengan keluarnya kebijakan terbaru, yaitu lulusan tidak hanya ditentukan oleh Ujian Nasionalnya, tetapi 40% diantaranya didapat dari nilai rapor dihitung sejak semester 3.
Permasalahan evaluasi yang disampaikan oleh sunarno, tidak hanya menyentuh bidang evaluasi saja, tetapi juga menyampaikan berbagai hal mulai dari penugasan, baik penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tak terstruktur, hingga bagaimana mengisi keterangan ketercapaian kompetensi dalam Lembar Hasil Belajar siswa.
Diakui oleh sebagian besar guru, acara ini mampu memberikan pencerahan bagi mereka. Banyak hal yang selama ini belum diketahui secara benar oleh guru, sekarang dapat dipahami dengan baik. Diharapkan dengan membaiknya pemahaman guru, kelak tidak ada lagi kesalahan yang dilakukan oleh guru dalam melakukan evaluasi.(humas)

Rabu, 05 Januari 2011

BANK NASKAH DRAMA

Download Lakon Remaja



Download Naskah Teater



Download Naskah Monolog